Thought of the day

Sore tadi, Kakak (master, red) gue curhat. intinya sih masalah agama. Dia udah ada pada batasnya dimana dia ngerasa sangat kecil dan sebuah kegagalan karena mamahnya yg tiap hari menyindir dia dengan "Udah setua gini, ternyata mamah masih gagal ya ngedidik anak supaya jadi soleha". Dan beberapa minggu terakhir sang mamah selalu menceramahi nya ttg solat, pahala, dosa, dan semuanya.
"Bukan sa, bukan aku mau pamer aurat ga pake jilbab. tapi kepalaku sakit, belum biasa"
"Bukannya aku gamau solat, tapi aku belum ngerasa esensinya apa."

Gue baru tau kalo kak nobu udah mencoba semua agama dan selama 3 tahun akhirnya balik lagi ke islam karena menurutnya yg lebih adil ke wanita cuma islam. Tahun ini buat pertama kalinya dia puasa lagi, entah sejak kapan.

"Aku ngelakuin sesuatu gak mikir itu dosa atau pahala, selama itu baik bakal aku lakuin"
"buat apa solat ngaji puasa, tapi masih melakukan hal2 buruk, ngomongin orang, ngejudge? "
" aku iri kok sama kamu, sa. you can do your religion honestly with yourself. Aku lagi belajar lagi kok, aku berusaha pelan-pelan. tapi aku gabisa kalo dipaksa sekaligus semua. aku butuh waktu sa. "
"Emang beda prinsip mah ga akan bisa ngerti. makasih ya udah dengerin,sa. aku mau pindah dari rumah"


Ya.. gue speechless aja. karena gue adalah termasuk orang yg males mikir dan tidak mempertanyakan apa yg sudah ada dan jelas kebenarannya dan terkadang ga semuanya harus pake logika. karena gue bingung akhirnya gue curhat balik ke bang niswan dan minta pendapat. dia ngasih notes begini.


Selamat malam. Semoga keselamatan atas kita semua. Setidaknya sampai kita percaya bahwa kita akan selamat. Apakah kita benar benar ada. Bukankah selama ini kita diatur oleh tangan yang Maha kuasa yang menulis setiap nafas dan nadi kita dalam sebuah kitab yang kita hanya bertindak sesuai skenario muliaNya. Semua agama berkata Manusia diciptakan dengan sempurna namun keserakahan selalu berjalan didalam diri kita. Bahkan manusia pertama yang konon diciptakan dari hal yang baik bisa terbuai karena ingin menyaingi Tuhan dalam kekuasaan atas segalanya. Mudahnya pikiran tersebut untuk menandingi penciptanya.
 Sudahlah. Sudah menjadi takdir kita untuk serakah. Manusia yang tak tau diri akan batas batas kemampuannya dan penuh kesombongan bertanya apa yang bisa dia lakukan "lagi". Bahkan kura kura dengan sombong menantang kelinci yang jauh lebih darinya...
Hmm.. Pilihan kita lah yang menentukan kita akan mati dengan banyak gelar atas usaha kita yang pada akhirnya akan dipanggil dengan "wahai hambaKu"..
Saya tahu. Anda tahu sebuah kutipan dari kitab suci yang dengan indah memanggil Hamba Allah sebagai "hai jiwa jiwa yang tenang". Dapat kah kamu bayangkan seolah olah Tuhan sedang tersenyum sambil mengulurkan tanganNya dan memanggil kita dalam damai. Akhirnya Kitalah yang menentukan kitakah hati yang tenang itu? Kitakah yang mendekat kepada kasihNya?. Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil".
Dia selalu ada "bersama" kita. Dia dengan baiknya menyediakan Dunia dan seisinya untuk hamba yang dicintainya. Namun kita masih serakah menerka-nerka fungsi dunia. Betapa hinanya kita.
Tuhan akan menjamin tidak ada yang sia-sia dan yg tak berguna atas semua ini. Mari kita pikirkan lagi keterbatasan logika dan pikiran kita. 

Ketahuilah, sesungguhnya keesaan Allah itu tersembunyi dari menara logikamu, singkirkan keraguanmu. pengetahuan tentang Allah sungguh berbahaya, dan yang mencari mudah sekali tersesat.

Tetaplah optimis dan positive thinking dalam kehidupan ini.
Ingat saja. Allah sangat baik padaku. Dia menjamin segalanya atas ku. Menolongku dalam pelukanNya. Menjadikan semua ini baik dan berguna bagiku. Masa depan adalah rencanaNya tapi akulah yang dapat mewujudkannya. 
Semoga Allah selalu membanggakan kita diantara ciptaanNya. 
Menolong kita mengurangi kesombongan dan keserakahan kita.

Lalu akankah kita menjadi Manusia-manusia "lucu" yang memuja dunia, membayangkannya(dunia) sebagai Tuhan dan menyekutukan dan menolak beribadah padaNya?


Iman itu ga kelihatan. Iman itu percaya. Kalo kamu ga beriman, walaupun bilang berterima kasih sama tuhan, ya itu hanya omong kosong belaka. Tapi gue bersyukur kakak punya kenalan dan mentoring dengan seseorang yg soleh dan ga ngejudge. Ya, dia bukan orang yg suka di judge seperti kalo ikut kajian ibuibu di mesjid. Yang gatau asal muasal langsung nyembur aja.

Walaupun pelan, tapi pasti kok kak. kamu bakal nyampe sana. di mana kamu ga akan menanyakan dan menggunakan logika untuk menjawab semua pertanyaan yg kalo dipikirkan, ya bisa gila. Dan gue harus banyak baca lagi, supaya jadi lebih bijak dalam mencerna, berpikir, dan menjawab ya.


I always pray to you, you will find your own way to find the true meaning of Iman and Islam. Because I love you, I dont want you to end like stories within qur'an. You will find light. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

That-so-called first sight